ULASAN TEKS EKSPLANASI

Teks Eksplanasi
10+ Contoh Teks Eksplanasi Sosial, Budaya & Fenomena Bencana Alam ...

       Eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya. Dengan kata lain, teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang mengapa dan bagaimana kejadian-kejadian alam, sosial ilmu pengetahuan, dan budaya terjadi. Misalnya, proses pembuatan batik, bagaimana cara membuat batik, dan dari mana batik tersebut berasal. 

      Teks eksplanasi menjelaskan sebuah peristiwa atau fenomena melalui tahapan-tahapan dengan membentuk pola tertentu. Peristiwa atau fenomena dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan fungsinya, yakni peristiwa yang alami (natural) yang sifatnya sosialkultural, maupun yang mengalami campur tangan manusia. Fenomena natural terjadi tidak dibantu oleh tangan-tangan manusia, tetapi karena proses alam, seperti gempa, tsunami, gunung berapi. Sementara itu, fenomena sosiokultural, contohnya adalah pembuatan batik, pakaian tradisional. dan alat musik. Adapun fenomena yang mendapatkan campur tangan manusia yaitu kejadian alam yang dalam pengelolaannya ada keterlibatan tindakan manusia. seperti menanam padi. 

    Terdapat beberapa ciri khas teks eksplanasi yang dapat membedakannya dengan teks-teks yang lain, yaitu:
1. Strukturnya terdiri atas pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.
2. Memuat informasi berdasarkan fakta
3. Isi informasi bersifat ilmiah atau keilmuan, seperti sains.

      Teks eksplanasi bersifat informatif, yaitu menginformasikan suatu kejadian. Selain itu, teks eksplanasi membahas fenomena ilmu pengetahuan dan bersifat fakta. Oleh karena itu, teks eksplanasi harus terstruktur. Struktur teks eksplanasi terdiri atas:
1. Pernyataan Umum
       Berisi tentang suatu topik yang akan dijelaskan proses keberadaannya, proses terjadinya, atau proses terbentuknya.    
2. Urutan sebab-akibat
       Berisi mengenai detail penjelasan proses terjadinyayang disajikan secara urutatau bertahap dari yang paling awal hingga yang paling akhir.
3. Interpretasi
       Berisi tentang kesimpulan mengenai topik yang  telah dijelaskan.
       Ciri kebahasaan yang terdapat dalam teks eksplanasi, antara lain fokus pada hal umum (generic), menggunakan kata kerja relasional, menggunakan konjungsi waktu dan kausal. Teks eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi (putusan berdasarkan hati nurani) bahwa sesuatu yang diterangkan itu benar adanya. Konjungsi waktu menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Contoh konjungsi waktu adalah apabila, bilamana, hingga, sejak, selama, sementara, ketika, bila, sambil, sebelum, sampai, demi, sedari, seraya, waktu, setelah, semenjak, sesudah, dan tak kala. Konjungsi kausal menjelaskan penyebab peristiwa terjadi. Jika anak kalimat ditandai dengan konjungsi sebab, induk kalimat merupakan akibatnya. Kata yang digunakan dalam konjungsi kausal ini meliputi sebab, karena, sebeb itu, dan karena itu.

       Di dalam teks eksplanasi biasanya mengandung ciri kaidah kebahasaan, yaitu:
1. Fokus pada hal umum (generic), nukan partisipan manusia (nonhuman participants).
2. Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
3. Lebih banyak menggunakan verba material dan verba relasional (kata kerja aktif).
4. Menggunakan konjungsi waktu dan kausal.
5. Menggunakan kalimat pasif.

      Terdapat beberapa langkah dalam menulis teks eksplanasi, yaitu sebagai berikut:
1. Membaca teks asli.
2. Mencatat/ menandai gagasan utama.
3. Menggabungkan gagasan utama.

      Sebelum menulis atau memproduksi teks eksplanasi, sebaiknya Anda membuat kerangka teks terlebih dahulu. Manfaat membuat kerangka teks dapat memudahkan Anda untuk menyusun karangan. Selain itu, memudahkan Anda untuk melakukan beberapa hal, di antaranya mencari bahan dan menghindari hal yang menyimpang dari tema.


Contoh Teks Eksplanasi Tentang Bencana Alam (Gempa Bumi)

Pernyataan Umum :
Gempa bumi merupakan getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran atau pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar permukaan bumi.
Peristiwa alam ini sering terjadi di daerah yang berada dekat gunung berapi atau gunung yang masih aktif dan di daerah yang dikelilingi lautan yang sangat luas.
Deretan Penjelasan Sebab Akibat :
Gempa bumi terjadi karena pergesaran atau gerakan lapisan dasar bumi dan letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang sangat besar bagi lingkungan sekitarnya.
Getaran gempa bumi yang sangat besar dan merambat ke segala arah sehingga dapat meratakan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkkan menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik.
Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi lunak sehinggal mengalami pergeseran atau pergerakan. Teori “Tektonik Plate” menjelaskan bahwa bumi kita ini terdiri dari beberapa lapisan buatan.
Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung dilapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat lambat sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lain.
Itulah yang menyebabkan mengapa gempa bumi dapat terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi dikarenakan adanya letusan gunung berapi yang sangat besar. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.
Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi ditempat-tempat tertentu saja, seperti pada perbatasan plat Pacifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyak terdapat gunung berapi.


Kebahasaan Teks Eksplanasi =
1. Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitf adalah sebuah klausa yang subjeknya melakukan sebuah perilaku atau tindakan secara langsung terhadap objeknya, atau dengan kata lain kalimat ini adalah kalimat aktif yang membutuhkan objek dalam aktivitasnya.

Karakteristik:
-Sebuah objek yang ada di dalam kalimat ini memiliki suatu tindakan atau pekerjaan.
-Kalimat ini juga dapat diubah untuk menjadi kalimat pasif.
-Sejatinya kalimat ini mempunyai pola dasar kalimat yaitu S-P-O.

Contoh:
Kakak dan adik memancing ikan dikolam Pak Buncit (S-P-O-K tempat).
Adik belajar mengerjakan PR dengan baik (S-P-O-K cara).

2. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif intransitif adalah salah satu jenis dari kalimat aktif yang predikatnya tidak membutuhkan sjuatu objek untuk menjadi sebuah kalimat yang utuh.

Karakteristik:
-Sebuah objek yang ada tidak dikenai tindakanoleh sebuah objek.
-Tidak bisa dirubah menjadi kalimat pasif.
-Predikat pada jenis kalimat aktif ini ditambahkan dengan imbuhan ber-, ter-, ter-kan, dan ber-kan.
-Kalimat yang terdapat didalam kalimat aktif memiliki pola dasar S-P, S-P-Pel, atau S-P-K

Contoh:
Adik suka bernyanyi daat di dalam kamar mandi.
Mina menangis tersedu-sedu.

3. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya sebelum predikat atau kalimat yang subjeknya dikenai suatu perbuatan atau aktivitas.

Karakterisitik:
-Subjeknya sebagai penderita.
-Predikat berimbuhan di-, ter-, atau ter-kan.
-Predikatnya berupa predikat persona (kata ganti orang, disusul oleh kata kerja yangkehilangan awalan).

Contoh:
Baju yang bersih telah disetrika Ibu.
Buku itu sudah kubeli.
Makalah itu harus kami tulis kembali.

4. Konjungsi
Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Konjungsi dibagi menjadi 2, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Perbedaannya terletak pada bentik kalimat. Konjungsi koordinatif menyambungkan kalimat setara, yang bisa berdiri sendiri apabila kata sambung dihilangkan, sedangkan kalimat subordinatif menyambungkan kalimat tidak setara ,yang tidak bisa berdiri sendiri. 

Contoh: 
Ibu ingin marah tetapi selalu ditahan.
Kamu boleh tinggal disini atau pergi semaumu.
Ayah mencuci motor dan menyiram tanaman.

Terima Kasih :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Hasil Observasi Kantin Sekolah

TUGAS EDUFAIR 2018

ULASAN TEKS EDITORIAL (REVISI)