"Latihan" Teks Eksplanasi
Proses Meletusnya Anak Krakatau
![Hasil gambar untuk gambar gunung krakatau meletus](https://m.ayobandung.com/images-bandung/post/articles/2018/12/26/42325/gunung_anak_krakatau.jpeg)
Gunung Anak Krakatau.(Setkab.go.id)
Pernyataan Umum
Gunung berapi adalah gunung yang mengalami peristiwa alam yang terjadi karena adanya endapan magma didalam perut bumi dan dikeluarkan oleh gas yang memiliki kekuatan tinggi. Peristiwa ini dimulai dengan kegiatan pada batas lempeng bumi yang mengalami perubahan tekanan dan suhu dalam inti bumi secara bersamaan, sehingga mampu melelehkan material batuan di sekitarnya, yang biasa disebut dengan magma atau cairan pijar. Magma hasil dari letusan gunung meletus terbentuk melalui suhu yang sangat panas di dalam perut bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu yang sangat tinggi mampu melelehkan semua material yang ada didalam perut bumi.
Gunung Anak Krakatau merupakan salah satu gunung berapi aktif yang berada di wilayah Indonesia. Gunung Anak Krakatau terletak di Selat Sunda. Gunung ini juga merupakan salah satu hasil sisa dari letusan hebat Gunung Krakatau yang terjadi pada abad ke-18. Sampai saat ini, gunung tersebut masih dalam keadaan aktif. Salah satu bukti aktifnya Gunung Anak Krakatau adalah terjadi pada akhir tahun 2018. Saat itu, erupsi Gunung Anak Krakatau mengakibatkan tsunami yang merenggut ratusan jiwa dan melukai ribuan orang di wilayah pesisir Banten dan Lampung.
Sebab-Akibat
Berdasarkan data yang dilansir dari detik.com pada Selasa 31 Desember 2019, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi. Letusan Gunung Anak Krakatau hari ini dilaporkan terjadi sebanyak dua kali, pada Senin pagi dan siang. Karena, berdasarkan penelitian Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kristianto, Gunung Anak Krakatau terus bertumbuh berasalkan material dari letusan- letusan yang terjadi. Selama tahun 2019, Gunung Anak Krakatau telah meletus sebanyak 190 kali. Hal ini lah yang menyebabkan pertumbuhan signifikan pada Gunung Anak Krakatu. Pertumbuhan yang signifikan ini akan membuat suplai magma di dalam gunung ini terus betrtambah. Aktifitas magma ini akan menimbulkan tekanan gas yang akan mendorong magma dari dalam gunung untuk keluar ke permukaan bumi dan menyebabkan letusan Gunung Anak Krakatau. Letusan ini menyebabkan erupsi yang berbahaya untuk lingkungan sekitar Gunung Anak Krakatau. Meskipun letaknya di tengah perairan, erupsi yang disebabkan oleh letusan Gunung Anak Krakatau ini berdampak sampai ke daratan di sekitar Selat Sunda. Letusan gunung ini juga berpotensi menyebabkan gempa bumi vulkanik yang cendrung lebih mengkhawatirkan karena posisinya di tengah laut. Gempa yang terjadi di tengah laut ini berpotensi menyebabkan tsunami yang tentunya sangat berbahaya dan mengancam keselamatan penduduk di sekitar Selat Sunda.
Interpretasi
Dapat diulang kembali, Gunung Anak Krakatau membuktikan kepada kita bahwa terlepas dari namanya, ia masih bisa membawa bencana dalam jumlah besar dan tak terkirakan. Kejadian ini sangat berpotensi untuk menyebabkan korban jiwa lebih banyak lagi. Oleh sebab itu, pengawasan penuh terhadap status seluruh gunung api di Indonesia harus dilakukan secara terus-menerus agar tidak menimbulkan korban dalam jumlah yang besar.
Sumber referensi:
Sumber referensi:
Komentar
Posting Komentar