CITA-CITA
(Merrilyn Pauliusman)


Malam ku ini merusak mimpiku
Enyah sudah keraguanku
Rasa suka duka terus ku pandu
Rindu ini terus bersedu-sedu

Ingatan ku terus ku pendam
Lelah untuk menahan dendam
Yakinku membuat ku terbuka
Nasib yang tidak bisa diubah


ULASAN MATERI PUISI:

     Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang penyajiannya sangat mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna. Melalui puisi, seorang penyair dapat mengungkapkan berbagai perasaannya dengan bahasa yang indah dan menyentuh hati. Namun, keindahan bahasa dan kepadatan makna yang terkandung dalam puisi tidak serta-merta dapat ditangkap oleh si Pembaca atau Pendengar. Bahkan, adakalanya pembaca dan pendengar mengalami kesulitan dalam memahami dan menangkap makna yang terkandung dalam puisi. 

     Oleh sebab itulah, pembaca puisi atau pendengar puisi harus memiliki kepekaan batin dan daya kritis terhadap puisi tersebut. Di samping itu, untuk memahami dan menangkap makna puisi, pembaca atau pendengar perlu melakukan kajian atau analisis terhadap puis tersebut. Puisi biasanya berisi ungkapan perasaan yang dirasakan oleh penulis. Perasaan tersebut dapat berupa perasaan senang, sedih, nasihat, pujian, kekaguman, pujian terhadap Tuhan, atau sastra yang dilestarikan. 

     Menulis puisi bisa menjadi salah satu cara mengapresiasikan karya sastra. Banyak sekali penyair-penyair yang terkenal karena puisi yang dibuatnya. Tipografi puisi tidak selalu berbentuk bait-bait. Terkadang baris-baris puisi tesusun acak dan terlihat berrantakan. Namun, penyair memiliki maksud  tertentu saat menulis puisi dengan tipografi yang baik. 

Puisi baru memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bentuknya rapi, lariknya simetris penuh rima dan irama.
2. Gaya bahasanya dinamis.
3. Isiya tentang kehidupan.
4. Sebagian besar puisi empat seuntai.
5. Pengarangnya diketahui.
6. Berkembang secara lisan dan tertulis.
7. Mempunyai persajakan akhir (yang teratur).

Jenis-jenis puisi baru dapat dilihat menurut isinya, antara lain:
1. Balada.
2. Himne.
3. Ode.
4. Epigram.
5. Romansa.
6. Elegi.
7. Satire.

Jenis puisi baru dilihat dari bentuknya, antara lain:
1. Distikon.
2. Terzina.
3. Kuatrain.
4. Kuint.
5. Sektet. 
6. Septime.
7. Stanza (octav).
8. Soneta.

Unsur-unsur pembangun dalam puisi, yaitu sebagai berikut:
1. Diksi (Pilihan Kata).
2. Imaji (citraan)
3. Kata Konkret.
4. Gaya Bahasa.
5. Rima/Irama.
6. Tipografi (Perwajahan Puisi).
7. Tema.
8. Rasa (Feeling).
9. Nada (tone).
10. Amanat/Pesan/Maksud.
     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Hasil Observasi Kantin Sekolah

TUGAS EDUFAIR 2018

ULASAN TEKS EDITORIAL (REVISI)