PIDATO TEKS EKSPOSISI (KETERAMPILAN)

PIDATO BAHASA INDONESIA

Selamat Pagi, kepada Kepala Sekolah SMAK PENABUR Kota Tangerang, Bapak Thomas Kristo yang saya hormati,
Selamat Pagi, kepada Guru-guru dan karyawan-karyawan SMAK PENABUR Kota Tangerang yang saya kasihi,
Dan juga teman-teman dan para hadirin yang saya cintai.

          Pertama-tama, mari kita panjatkan Puji Syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat dan RahmatNya , sehingga kita semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan  sehat dan tanpa kekurangan suatu apapun. Sebelum saya memulai pidato ini, persilakan saya untuk memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama saya Merrilyn Pauliusman, siswi dari SMAK PENABUR Kota Tangerang. Pada kesempatan ini, perbolehkan saya untuk menyampaikan sebuah pidato singkat mengenai pentingnya introspeksi diri terhadap kehidupan manusia. 

          Sebelum saya masuk ke inti pidato kali ini, saya ingin bertanya, Adakah yang sebelumnya sudah pernah melakukan introspeksi terhadap dirinya sendiri? Tentu hampir semua dari kita pernah melakukan hal tersebut. Introspeksi diri patut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Introspeksi diri pun memiliki arti yaitu proses melihat kembali diri kita mengenai kelemahan atau masalah yang telah diperbuat oleh diri kita. 

          Secara umum, kata yang menggambarkan introspeksi diri ada tiga, yaitu melihat, merenung, dan merubah. Disini, saya akan menjelaskan maksud dari ketiga kata tersebut satu persatu. Melihat memiliki  maksud yaitu melihat kembali atau mengaca terhadap diri Anda sendiri. Melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Dengan melihat kembali diri Anda, Anda dapat menanyakan dan menyadari masalah apa atau kelemahan apa yang melekat pada diri Anda sehingga suatu masalah pun muncul. 

          Lalu, tahap selanjutnya setelah melihat, yaitu merenung. Merenung memiliki maksud tersendiri, artinya kita mengenali kelemahan yang ada pada diri kita dan mencoba merenungkannya. Merenung akan kenapa kelemahan tersebut ada pada diri kita atau mungkin kenapa kita tetap mau mengembangkan kelemahan tersebut tanpa kita sadari. Pada tahap ini, kita harus membuka diri kita dan meniatkan diri kita untuk melakukan suatu perubahan.

          Tahap terakhir dalam introspeksi diri adalah merubah. Tentu yang sebelumnya yang sudah saya katakan, bahwa perubahan terjadi jika ada keniatan dalam diri kita. Tanpa aksi, tentunya perubahan itu sulit untuk dilakukan. Kita harus menghindari mindset bahwa Anda selalu benar, namun ubahlah mindset Anda dengan hal-hal yang positif. Ubahlah sikap Anda yang awalnya egois, sombong menjadi sikap yang lapang dada, mau menerima kritik, dll. 

Para Hadirin Sekalian,

          Jadi, penting sekali kita untuk menerapkan introspeksi diri dalam hidup kita. Walaupun sulit bagi kita untuk melakukannya, tetapi dengan keniatan hati kita mampu melakukan introspeksi diri dengan mudah.

          Cukup sekian pidato saya pada kali ini. Sebelum saya mengakhiri pidato ini, saya terlebih dahulu meminta maaf kepada hadirin bila ada kata-kata yang salah atau kurang berkenan di hati hadirin. Sekian dan saya ucapkan terimakasih. 

SELESAI

Video Pidato:
Dokumentasi: Tania X-IPA1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Hasil Observasi Kantin Sekolah

TUGAS EDUFAIR 2018

ULASAN TEKS EDITORIAL (REVISI)