Materi Laporan Hasil Observasi
MATERI LAPORAN HASIL OBSERVASI
1. Pengertian
Laporan hasil observasi merupakan hasil akhir dari proses observasi yang telah Anda lakukan. Laporan dapat berasal dari pengamatan Anda terhadap suatu hal. Pengamatan dapat Anda mulai dengan penentuan objek yang akan Anda amati. Laporan hasil observasi tentu membutuhkan media yang digunakan untuk pengamatan dan dicatat ke dalam laporan.
2. Tujuan
Laporan hasil observasi ini bertujuan untuk mempelajari cara mengidentifikasi, menginterpretasi, menganalisis isi dan aspek kebahasaan, serta mengonstruksi teks laporan hasil observasi.
3. Fungsi
Laporan pengamatan menjadi salah satu media untuk memahami setiap ilmu yang sedang berkembang. Selain itu, teks laporan hasil observasi berperan sebagai sarana untuk pendokumentasian, sarana untuk analisis dari permasalahan suatu kegiatan/ peristiwa sebagai sumber informasi terpercaya, dan melaporkan tanggung jawab dari sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.
4. Sifat
Laporan teks observasi bersifat eksperimental dan bersifat serius.
5. Struktur
Struktur teks laporan hasil observasi dimulai dengan mengungkapkan pernyataan umum atau pengklasifikasian. Bagian ini merupakan pengantar hal yang akan dijelaskan dan berisi hal umum tentang objek yang akan dibahas. Uraian selanjutnya berisi hal-hal yang dilaporkan secara mendetail. Hal-hal yang dilaporkan diistilahkan sebagai deskripsi bagian. Namun, ada juga teks laporan hasil observasi yang dilengkapi dengan deskripsi manfaat di bagian akhirnya.
6. Ciri-Ciri
Biasanya media yang digunakan dalam pengamatan/observasi biasanya tidak dibatasi (luas). Dan sebelum melakukan pengamatn, harus terlebih dahulu menentukan media yang digunakan. Serta, laporan hasil observasi sangat bermanfaat dalam bidang akademik karenha bersifat eksperimental.
7. Kaidah Kebahasaan
Aspek kebahasaan yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi, antara lain adalah kalimat pasif, kalimat definisi, kata adalah dan merupakan, istilah latin, kata sifat, kata umum, dan kata khusus.
8. Langkah-langkah menyusun teks
- Tentukan topik/tema yang menarik menurut Anda untuk dikembangkan menjadi teks laporan hasil observasi.
- Tentukan pernyataan umum yang akan menjadi fokus laporan observasi Anda.
- Tentukan deskripsi bagian-deskripsi bagian dari observasi Anda.
- Susunlah kerangka teks sesuai dengan struktur teks laporan hasil observasi.
- Kumpulkan data dan informasi untuk mendukung teks, baik melalui observasi secara langsung maupun studi kepustakaan.
- Kembangkanlah menjadi sebuah teks laporan observasi.
- Presentasikanlah di depan kelas.
- Revisi kembali teks laporan hasil observasi.
9. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Tentang Hewan
![Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Tentang Hewan yang Baik dan Benar Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Tentang Hewan](https://i0.wp.com/thegorbalsla.com/wp-content/uploads/2018/02/3-4.jpg?resize=600%2C399)
Berikut ini adalah contoh teks laporan hasil observasi tentang hewan.
Komodo
Tahukah anda, Komodo adalah jenis hewan melata terbesar di Indonesia yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Komodo hidup di semak-semak belukar dan di sejumlah hutan yang ada di Indonesia. Komodo juga dianggap sebagai hewan melata terberat di Indonesia karena memiliki berat tubuh sekitar 100 kg atau lebih.
Komodo yang paling besar di Indonesia dan pernah diukur tinggi serta beratnya yaitu beratnya mencapai 166 kg dan panjangnya mencapai tiga meter, tetapi umumnya panjang dan berat binatang komodo ini hanya sekitar 2,5 meter dengan berat sekitar 91 kilogram. Namun, untuk beberapa jenis komodo memang ada yang mencapai panjang dan berat melebihi rata-rata.
Komodo memiliki jenis kulit yang bersisik, warnanya abu-abu, bentuk moncongnya lancip, bagian tungkai lengannya kuat, dan memiliki ekor yang berotot. Untuk mendeteksi keberadaan mangsanya yaitu bangkai binatang, komodo menggunakan indera penciumannya yang cukup kuat. Walaupun jaraknya beberapa meter di depan namun ia sudah dapat menciumnya.
Selain itu, komodo juga bisa memangsa binatang melata lainnya seperti jenis-jenis binatang mamalia yang berukuran besar. Hampir di semua bagian gigi komodo tertutup oleh gusi sehingga bagian giginya tidak terlihat. Uniknya, saat ia sedang makan dan mengunyah, gusinya akan berdarah karena hal itu menjadi media yang ideal untuk berkembangnya bakteri yang berbahaya.
Bakteri yang hidup di dalam mulut komodo tersebut, akan menyebabkan darah korban yang ia gigit keracunan. Komodo akan menggigit mangsanya tersebut lalu membuntutinya agar mangsanya lemas dan tidak bisa pergi. Namun sayangnya, binatang melata ini terancam punah. Hal ini disebabkan oleh para pemburu binatang yang tidak bertanggung jawab sehingga habitatnya menjadi rusak.
Sumber:
http://thegorbalsla.com/contoh-teks-laporan-hasil-observasi/#Contoh_Teks_Laporan_Hasil_Observasi_Tentang_Hewan
Komentar
Posting Komentar